Neraka-nya terletak di lautan Selatan,
juga menghadap ke arah terbit-nya Matahari.
Di bawah batu akta dimana Beliau berkuasa,
terdapat Neraka Besar yang dinamakan Tai Jiat Lauw.
* * *
Di mana terdapat sidang Pengadilan yang teramat penting arti-nya,
terutama untuk para Arwah halus yang telah menjalani berbagai hukuman,
di tempat ini-lah akan diputuskan secara adil
hukuman apa yang sesuai dengan perbuatan-nya.
* * *
Hukuman-hukuman penting yang dijatuhkan di sini
terutama ditujukan kepada mereka yang tidak berbakti terhadap Orang tua,
selama Ayah Bunda masih hidup tidak merawat dan menjaga-nya,
setelah Orangtua mati tidak memakamkan-nya secara wajar,
bahkan ada Anak yang tega menyiksa dan menyakiti Orangtua atau Mertua,
dosa-dosa-nya termasuk yang paling besar
Para Malaikat pun tak kan memberi ampun kepada-nya.
* * *
Ada pula Putra-Putri atau Menantu
yang selalu membuat Orangtua atau Mertua selalu was-was,
takut dan gelisah ini juga termasuk tidak berbakti,
meski dosa atau kesalahan-nya agak kecil,
tapi juga patut di-hukum.
* * *
Kalau sudah membaca Buku ini
dan sudah mengerti makna dan maksud-nya
tidak lekas memperbaiki diri,
menginsafi kesalahan dan ber-janji untuk ber-tobat,
maka Para Malaikat yang mencatat baik buruk seseorang,
akan memasukan nama dan keterangan dalam daftar
serta dilaporkan kepada Atasan-nya.
* * *
Hal ini akan membawa akibat
dikurangi-nya hidup seseorang yang sudah jaya dan makmur
atau mungkin akan mengutus Setan dan Iblis
yang memang sudah ahli dalam tugas kerja-nya
untuk menggoda atau menimbulkan keributan
atau ketidak-tenangan selama hidup-nya.
* * *
Setelah mati, Arwah halus-nya akan di-sidang,
setelah Pengadilan menjatuhkan putusan,
baru akan di antar ke berbagai Neraka Kecil untuk menjalani hukuman.
Setelah hukuman itu terpenuhi
baru dipindahkan ke dalam Coan Jiak Se,
di sini ia akan diganti dan dirubah bentuk asli-nya,
untuk selama-nya akan dijadikan binatang atau hewan peliharan.
* * *
Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban-nya,
Tou Ci Ong juga mendirikan 16 bagian hukuman, yaitu :
1. Jia Cam
Di-lindas kereta,
itu-lah nama hukuman yang harus dilaksanakan di Neraka Kecil Ke-1 ini.
Kereta yang ditarik kuda yang di-pecut akan berlari kencang
dan me-lindas hancur para korban,
bukan saja tulang patah dan hancur,
kulit daging juga ikut hancur.
* * *
2. Bun Oh
Kuali raksasa yang berisi air garam di-rebus sampai mendidih,
tanpa kenal kasihan,
Iblis-iblis yang berwajah menakutkan itu memasukkan para Terhukum
ke dalam kuali besar itu.
* * *
3. Cui Koat
Bukan di-iris atau di-sayat,
tapi kulit daging Terhukum yang di-hukum di sini
diambil sampai kelihatan tulang-tulangnya.
* * *
4. Lo Kong
Para Iblis yang bertugas di sini membawa jarum dan benang,
bukan baju atau kain yang di-jahit tapi mulut, hidung, mata dan telinga
dari para Terhukum yang di-jahit.
* * *
5. Cam Tiap
Meng-gunting lidah,
pertama leher Terhukum di-cekik
hingga lidah-nya terjulur keluar,
Iblis lain segera meng-gunting lidah-nya
serta men-cincang tubuh-nya.
* * *
6. Siang Ceng
Dengan tubuh yang masih di-cincang dari Neraka Kecil ke-5,
Terhukum ini dibawa ke Neraka Kecil ke-6
dan dimasukkan ke dalam jamban yang semula kosong,
begitu berisi Terhukum,
dari atas akan bercucuran kencing dan kotoran yang bau-nya tidak sedap luar biasa.
* * *
7. Toan Ci
Terlebih dulu para Terhukum di-cengkak leher-nya
lalu di-potong putus kaki tangan-nya.
* * *
8. Cian Cong
Meng-goreng isi bagian dalam tubuh dari Terhukum,
Terhukum yang di-ikat terlentang di atas meja
di-belah perut dan dada-nya,
isi bagian dalam tubuh-nya di-iris-iris
lalu di-goreng dalam wajan yang sudah mendidih minyak-nya.
* * *
9. Ciak Cui
Hukuman yang dilaksanakan di Neraka kecil ini juga amat kejam.
Pergelangan kaki dan tangan Terhukum di-potong,
bagian yang luka di-bungkus dengan daun pisang
setelah dibubuhi garam
lalu di-panggang sampai matang.
* * *
10. Peh Ciang
Dengan tanpa mengenal belas kasihan,
Iblis yang bertugas di sini membelah perut para Terhukum
serta mengeluarkan usus-nya,
lalu dibuat sosis goreng.
* * *
11. Hun Ciau
Tubuh para Terhukum di-potong-potong seperti kayu
layak-nya lalu dijadikan kayu bakar
untuk memperbesar kobaran api Neraka.
* * *
12. Kai Tong
Tanpa kenal kasihan,
Terhukum diserang kepala-nya hingga pingsan
dan dibiarkan terlentang di bangku panjang
lalu di-belah dada-nya.
* * *
13. Ek Hiong
Lebih dulu kaki tangan para Terhukum di-ikat kencang
lalu dibuka mulut-nya
sementara Petugas yang lain menuangkan timah yang panas ke dalam mulut
dan masuk ke perut,
sudah tentu hangus dan hancur-lah isi perut-nya.
* * *
14. Thoa Teng Ciau Keh
Terhukum yang masuk ke Neraka ini
disambut oleh Iblis -iblis jahat
yang memukul kepala-nya hingga tidak sadarkan diri,
lalu gigi-nya dicabuti,
karena sangat sakit, Terhukum pun menjerit-jerit.
* * *
15. Pi Kat
Badan Terhukum diletakkan di atas talenan raksasa
lalu di-cincang sampai lembut
baru di-goreng menjadi perkedel.
* * *
16. Tong Ngai
Iblis-iblis yang berwajah seram,
yang bertugas di sini rata-rata berwajah mengerikan,
semua memegang trisula,
dengan senjata itu-lah para Terhukum di-tusuk leher-nya
lalu diangkat ke atas.
Tombak trisula itu dibiarkan berdiri di tempat yang sudah tersedia
dengan Terhukum yang menggantung di udara.
* * *
Bila Anda merasa berdosa sesuai perkara yang diuraikan di sebelah atas
dianjurkan untuk sujud ber-Sembahyang
mohon pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Hal itu biasa dilakukan pada Tanggal 1 Bulan 4 Penanggalan Imlek,
sudah tentu sebelum-nya harus membersihkan badan.
Lalu ber-sumpah dan ber-janji
bahwa selanjut-nya tidak akan mengulangi perbuatan salah yang lalu,
merubah sikap dan kelakuan yang semula tidak atau kurang berbakti terhadap Orangtua,
gunakan berbagai cara
untuk menunjukkan bahwa kau benar-benar ber-tobat
dan setulus hati akan berbakti kepada Ayah Bunda atau Mertua
dengan demikian ada harapan dosa-dosa-mu semula dapat diperingan.
* * *
Apalagi bila Anda ada niat mencetak Buku GIOK LEK
dan menyebarluaskan kepada Masyarakat umum-nya,
menyadarkan mereka untuk berbuat Kebajikan dan ber-Amal,
sudah pasti akan memperoleh banyak keringanan hukuman.
* * *
Giok Hong Siang Te teramat sayang dan kasihan melihat Umat Manusia
banyak di-rundung kesedihan dan kemalangan
maka dalam suatu sidang pagi di Istana Langit,
Beliau memberikan pesan-nya yang ditulis dalam “GIOK LEK",
Manusia siapa pun
kalau dia ber-sungguh-sungguh menyebarluaskan Kitab Suci “GIOK LEK” ini
supaya dicatat dan dilaporkan
kepada Cin Khong Ong sebagai Raja Giam Kun Ke-1,
setelah diperiksa kebenaran laporan itu boleh langsung diserahkan
kepada Tou Ci Ong sebagai Raja Giam Kun ke-8.
Setelah di-proses perkara-nya juga boleh langsung diserahkan pula
kepada Peng Teng Ong sebagai Raja Giam Kun Ke-9.
* * *
Umpama kenyataan membuktikan
bahwa di kala hidup-nya Orang ini
tidak pernah melakukan dosa kesalahan yang amat besar,
maka segala dosa-dosa kecil-nya boleh diampuni
tidak perlu menjalani siksa hukuman di Neraka-neraka Kecil
dan langsung diberikan
kepada Coan Lun Ong sebagai Raja Giam Kun Ke-10.
Oleh Coan Lun Ong,
Arwah halus-nya boleh dititiskan
atau dilahirkan ke Dunia dan memperoleh hidup senang.