VI. POK SHIA ONG - Raja Giam Kun yang Ke-enam

VI. POK SHIA ONG - Raja Giam Kun yang Ke-enam



Letak Neraka Tingkat Ke-6 di mana Pok Shia Ong berkuasa juga berada di luar lautan teduh yang menghadap ke hilir, di sini Beliau berkuasa dalam Neraka Besar yang disebut
Tai Kiau Hoan,
dilengkapi juga 16 bagian hukum, terutama menghukum mereka yang bersalah seperti :

1. Pencuri patung Kong Co, Hud Co atau Sin Bing serta mengambil lapisan emas-nya. Atau mereka yang kurang ajar (tidak sopan atau tidak menghormati) dan menghina Hud Co.

2. Tidak hormat terhadap Kitab Suci, meremehkan Mantra atau puja-puji dan Ajaran Dewa.

3. Menumpuk barang-barang bekas dan kotor di sekitar Kelenteng atau di dekat patung-patung pemujaan.

4. Masakan yang disajikan tidak bersih atau kurang memperhatikan barang ber-jiwa yang dipersembahkan.

5. Merusak atau membuat kotor Buku-buku Suci atau Ajaran Mulia.

6. Meremehkan Ngo kok hingga rusak, menumpuk ransum demi mengejar keuntungan besar.


Bila melanggar kesalahan-kesalahan seperti yang diuraikan di atas, setelah disidangkan dan ditentukan hukuman-nya maka Arwah-nya akan dimasukkan ke Neraka-neraka Kecil untuk di-siksa dengan berbagai macam hukuman yang berbeda. Setelah itu masih akan dikirim pula ke Neraka Tingkat Ke-7, di sana akan diperiksa pula, adakah kejahatan lain yang belum diputuskan hukuman-nya.

16 bagian hukum yang ada di Neraka Tingkat Ke-6 adalah :


1. Siang Kui Tiat Soa
Lantai dasar Neraka Kecil ini ditaburi pasir besi yang runcing-runcing, Iblis yang tanpa belas kasihan yang bertugas di sini selalu mengerjakan cambuk di tangan-nya memukul para Terhukum yang berjalan lambat karena kesakitan maklum telapak kaki mereka luka berlumuran darah, tidak jarang para Terhukum itu harus me-rangkak juga mencapai tujuan yang ditentukan.


2. Jio Ni Jim Sin
Di Neraka Kecil Ke-2 ini, para Terhukum di-ikat kaki-nya lalu di-gantung terbalik dengan kepala di bawah di-rendam dalam bendungan atau kolam yang air-nya adalah kencing yang ber-bau busuk dan memualkan.


3. Mo Ciok Liu Hiat
Sampai di bagian hukum ke-3 ini, para Terhukum di-lindas dengan gilingan batu seperti beras yang di-giling layak-nya, darah menyembur keluar dan ber-cecer di mana-mana.


4. Kam Cui Ham Cian
Lebih dulu kaki tangan para Terhukum di-ikat sehingga terbatas gerak-nya, mulut dibuka lebar, lidah ditarik keluar lalu ditusuki jarum.


5. Gan Sim Ci Ka
Tikus-tikus raksasa yang kelaparan berkeliaran di sini, begitu sasaran datang langsung dibuat santapan sampai tinggal tulang-tulang-nya saja.


6. Kek Bong Ciang Coan
Hutan tombak terbentang luas, ujung-nya yang runcing tajam mengkilap, mereka yang ter-siksa di sini di-suruh jalan sambil di-pukul dengan kayu pemukul, kalau jatuh ya ber-lubang badan-nya karena ditembusi ujung tombak yang siap menyambut korban.


7. Tui To Jiak Ciang
Lesung besi besar yang ada di sini bukan untuk menumbuk beras, tapi untuk menumbuk Terhukum yang di-hancur luluhkan sampai hancur.


8. Lia Ti Kai Ci
Arwah yang berdosa di-ikat kaki tangan-nya lalu di-gantung, dengan pisau kulit daging-nya di-iris kecil-kecil sampai habis.

9. Ham Hwe Pit Hou
Lebih dulu para Terhukum di-cekik leher-nya, di kala mulut-nya terbuka langsung di-tusuk dengan besi panas, kalau api-nya padam diganti dengan besi panas lain yang tetap menyala. Sudah tentu bibir menjadi bengkak dan lidah pun melepuh, tenggorokan juga kering.


10. Song Hwe Pe Hang
Kecuali di-ikat kaki tangan-nya, para Terhukum juga di-jepit lalu di-panggang di atas bara yang menyala, seperti membakar daging layak-nya.


11. Pua Siu
Seperti yang dirasakan di Neraka Kecil Ke-2, demikian pula di Neraka Kecil Ke-11 ini, hanya beda-nya bendungan atau kolam di sini berisi kotoran bukan kencing. Dalam keadaan ter-ikat kaki tangan-nya, badan di-gantung terbalik lalu di-rendam dalam bendungan atau kolam kotoran.


12. Gu Ciu Ma Co
Di sini Terhukum digilir oleh kuda dan kerbau, sebelum di-injak-injak kerbau, terlebih dulu Terhukum diseret oleh kuda yang di-pecut atau di-cambuk supaya lari kencang.
Dalam keadaan sekarat (menjelang ajal) lalu di-injak-injak kerbau hingga hancur badan-nya.


13. Pi Kiau Liat Pi
Seperti juga yang dilakukan di Neraka-neraka kecil lain-nya setelah Terhukum di-siksa hingga hancur lebur, Malaikat yang ber-tugas di tempat itu dapat memulihkan badan-nya seperti sedia kala, lalu di-siksa pula sampai lumat. Demikian-lah yang terjadi di Neraka Kecil Ke-13 ini, hidung Terhukum ditancapkan dengan paku raksasa, demikian pula telapak tangan dan kaki-nya di-tembus paku besar sampai mati.


14. Tam Taw Tat Kok
Begitu masuk ke Neraka Kecil ini, Iblis besar yang tanpa belas kasihan, langsung memukul tempurung kepala-nya dengan palu hingga pecah dan otak pun berhamburan. Tapi Malaikat yang mempunyai pusaka dapat memulihkan badan-nya kembali hidup, lalu di-pukul hingga hancur kepala-nya, begitu-lah siksaan ini dilakukan berkali-kali, setelah jatuh tempo-nya baru dipindahkan ke Neraka Kecil selanjut-nya.


15. Yau Jam
Di tempat ini Terhukum juga disambut dengan golok (pedang) baja mengkilap yang dapat membuat hingga pinggang-nya putus, setelah dibangunkan oleh Malaikat dan pulih kembali, kemudian di-tebas atau di-potong lagi sampai putus. Entah berapa kali terjadi, sampai waktu hukuman habis baru diserahkan ke Neraka Kecil Ke-16.


16. Pek Swan Kek
Dalam keadaan kaki tangan terikat kencang, oleh Iblis yang bertugas badan-nya dilumuri getah dedaunan yang mengeluarkan bau busuk, ternyata getah daun itu mengundang gatal yang luar biasa, mana lagi kaki tangan terikat dan tidak mungkin meng-garuk, dapat-lah Anda bayangkan betapa sengsara keadaan-nya.