II. COH KANG ONG - Raja Giam Kun yang Ke-dua


Neraka dimana Coh Kang Ong berkuasa letak-nya di luar lautan besar, 

arah-nya juga ke Timur, 

memegang kuasa atas Orang-orang yang berdosa 

yang melakukan berbagai macam kejahatan yang beraneka ragam bentuk-nya seperti :


1. Menculik Anak, menipu Laki atau Perempuan yang belum dewasa lalu di-jual untuk dijadikan budak.


2. Merebut dan menguasai harta benda Orang lain.


3. Berhati culas dan punya maksud jahat misal-nya merusak mata, telinga atau membuat putus kaki tangan Orang lain.


4. Menjadi Dokter atau Tabib palsu, menjual obat palsu demi mencari keuntungan pribadi, dosa yang satu ini teramat berat.


5. Memungut Anak Perempuan dijadikan Pembantu, setelah dewasa tidak diizinkan menikah, sehingga masa remaja-nya terbuang percuma, hal-hal yang sering dianggap sepele ini juga ada sanksi-nya.


* * *



Bagi mereka yang melakukan kesalahan-kesalahan seperti tersebut di atas 

akan di-usut perkara-nya, 

setelah jelas persoalan-nya baru akan dijatuhi hukuman, 

Petugas yang menunaikan Perintah akan membawa-nya ke dalam sidang, 

di sini dosa kesalahan-nya akan diuraikan 

dan berdasarkan Undang-undang Neraka yang berlaku 

diputuskan hukuman-nya.


* * *



Perlu dijelaskan lebih jauh bahwa di Neraka Tingkat Ke-2 ini, 

Coh Kang Ong yang berkuasa dengan sebutan Wan Cai 

dimana terdapat 500 Yu Sun yang berkeliling, 

letak satu dengan lain Yu Sun jarak-nya ada 40 dupa. 

Di luar 500 Yu Sun ini masih terdapat pula 16 Neraka kecil.


* * * * * * *



Sesuai dengan fungsi dan peranan-nya ke-16 Neraka Kecil ini mempunyai nama yang berbeda, yaitu :


1. Hek Hun Swa

Dalam Neraka Kecil yang pertama ini, 

Arwah yang harus menjalani hukuman akan di-cincang kaki tangan-nya, 

bila tiba saat-nya akan menghembus datang angin badai yang membawa pasir hitam, 

begitu kencang dan deras-nya angin ber-pasir ini, 

sehingga tubuh si Terhukum tak jelas lagi bentuk-nya, 

seluruh badan penuh luka-luka, 

bayangkan saja betapa derita siksa yang dialami-nya. 

Usai disiksa di sini masih harus masuk Neraka Kecil Ke-2.


* * * 



2. Pun Sai Ni

Sesuai nama-nya lumpur kencing dan kotoran. 

Dalam keadaan badan penuh luka terkena pasir hitam, 

di Neraka Ke-2 ini si Terhukum dimasukkan ke dalam lumpur kencing dan kotoran. 

Selama beberapa waktu lama-nya, 

ia di-rendam dalam lumpur itu, 

padahal betapa busuk bau-nya, 

setiba saatnya baru dikeluarkan 

dan harus menjalani siksa bentuk lain pula di Neraka Kecil Ke-3.


* * *



3. Ngo Jia

Dalam Neraka Kecil Ke-3 yang gelap ini terdapat 5 jalan simpang, 

di bagian atas jalan se-tinggi leher Manusia, 

direntangkan kawat-kawat baja yang saling menyilang tidak ber-aturan. 

Begitu si Terhukum masuk ke sini, 

ia tidak akan kuat bertahan duduk atau berdiri karena lantai-nya panas, 

di dalam kegelapan, 

dia tentu akan lari kian kemari mencari tempat yang aman 

namun setiap kali bergerak tentu leher-nya ter-jerat kawat, 

begitu jatuh ia pasti hangus terbakar. 

Begitu-lah selama berada di Neraka Ke-3 ini, 

si Terhukum akan jatuh bangun 

dan ter-jerat leher-nya dalam kegelapan. 

Setelah habis tempo hukuman-nya baru dikeluarkan 

dan dimasukkan pula ke Neraka Kecil Ke-4.


* * *



4. Ki Goh

Dalam keadaan tubuh luka kena pasir, 

bau busuk karena kencing dan kotoran, 

lalu terbakar dan melepuh di Neraka Kecil Ke-4 yang juga gelap gulita ini, 

ia tidak di-siksa secara badaniah, 

tapi dalam jangka waktu yang ditentukan 

ia tidak diberi makan dan minum, 

dalam keadaan lemas lunglai 

kembali ia diseret ke Neraka Kecil Ke-5.


* * *



5. Cou Kai

Dalam keadaan lemas lunglai ini 

kembali tubuh-nya di-panggang di atas bara yang berkobar hingga hangus.


* * *



6. Long Hiat

Dalam keadaan lemas lunglai, tidak makan, 

lagi tubuh penuh luka dan kotoran, 

sudah tentu luka-luka di tubuh-nya itu akhir-nya membusuk dan ber-nanah, 

karena sangat lapar dan tak tertahankan lagi, 

terpaksa ia menghirup darah dan nanah di tubuh-nya sendiri.


* * *



7. Tang Hu


Di Neraka Kecil ini terdapat banyak kawat tembaga yang besar ber-baris, 

mereka yang di-hukum di sini 

di-bakar sampai tubuh-nya hangus lebur menjadi abu. 

Tapi di tempat ini ada Malaikat yang bertugas, 

begitu tubuh si Terhukum menjadi abu, 

dengan senjata wasiat-nya 

ia dapat memulihkan tubuh si Terhukum seperti sedia kala, 

begitu-lah secara berulang-ulang hukuman itu harus dijalani hingga tempo-nya habis.


* * *



8. To Tong Hu

Di Neraka Kecil ini juga dibentangkan banyak kawat-kawat kuningan, 

bukan besar tapi kecil lagi halus, 

juga bukan dibakar 

tapi dipanasi seperti datang-nya arus listrik yang bertegangan tinggi 

hingga si Terhukum akan bergetar dan meronta-ronta 

saat arus panas itu dialirkan.


* * *



9. Tiat Khai

Hukuman ini masih terus berlanjut di Neraka ke-9 

di sini terdapat gilingan besi.  

Semua Terhukum di sini di-lindas dengan gilingan besi raksasa 

hingga tubuh-nya hancur lebur dan pipih. 

Tapi Malaikat yang ber-dinas di sini 

akan memulihkan kembali badan kasar-nya, 

lalu di-lindas lagi hingga jatuh tempo-nya.


* * *



10. Sui Liang

Di Neraka Kecil Ke-10 ini, 

para Terhukum akan di-gantung dengan leher di-tusuk kaitan besi 

yang bentuk-nya mirip kaitan dacin, 

ada pula yang di-tusuk kaki-nya, pinggang, mulut atau perut-nya, 

seusai menjalani hukuman di sini, 

masih diseret ke Neraka Ke-11.


* * *



11. Ke Siauw

Aneh adalah di Neraka Ke-11 ini banyak terdapat ayam-ayam jago, 

tapi bukan jago sembarang jago, 

karena paruh dan taji jago-jago ini ternyata se-keras baja 

dan tugas jago-jago ini adalah mematuki badan para Terhukum.



* * *



12. Si Ho

Dalam Neraka Ke-12 ini terdapat sungai 

tapi air sungai-nya dari kapur putih tidak pernah mengalir, 

para Terhukum dimasukkan ke sungai kapur 

dan ditenggelamkan sampai beberapa waktu lama-nya.


* * *



13. Ciak Ciat

Begitu ada Terhukum di sini 

datang-lah Iblis-iblis jahat dengan bentuk dan muka yang menakutkan, 

lebih mengerikan lagi Iblis-iblis ini membawa pedang besar. 

Ada pula yang membawa kapak, 

para Terhukum dibentangkan kaki tangan-nya,

lalu satu per satu di-belah putus 

dan badan-nya terus di-cincang hingga luluh. 

Namun Malaikat yang berwenang di sini mengembalikan badan kasar-nya 

terus di-dorong ke Neraka Ke-14. 


* * *


14. Kiam Yap

Di sini terdapat hutan pedang, 

tak terhitung banyak-nya pedang-pedang runcing dan tajam 

yang ditata dengan ujung-nya menghadap ke atas Terhukum, 

yang masuk di sini langsung dimasukkan ke dalam hutan pedang ini 

hingga tubuh-nya ter-tembus pedang. 

Aneh adalah para Terhukum yang badan-nya luka ter-tembus pedang ini tidak mati 

namun dibiarkan ter-siksa ke Neraka Ke-15.


* * *



15. Neraka Kecil Ke-15

Dalam Neraka Kecil ini berkeliaran serigala-serigala kelaparan, 

yang sengaja diciptakan dengan gigi dan taring se-tajam pisau, 

demikian pula cakar-nya sekuat ujung tombak. 

Terhukum  yang dimasukkan di Neraka ini menjadi rebutan kawanan serigala lapar itu, 

hingga yang sisa hanya tulang belulang-nya, 

namun Malaikat yang bertugas mengembalikan-nya menjadi sedia kala. 

Begitu-lah secara ber-ulang-ulang tubuh-nya dibiarkan menjadi santapan kawanan serigala.


* * *



16. Han Ping

Air yang ter-amat dingin biasa-nya mengeras menjadi es, 

berbeda dengan air dalam bendungan atau kolam di Neraka Ke-16 ini, 

dingin-nya melebihi es tapi tidak beku. 

Bila Terhukum di-rendam dalam air bendungan ini, 

kawanan Iblis lalu berjaga dengan ketat 

tiada satu pun para Terhukum yang bisa memunculkan hanya kepala-nya sekali pun di permukaan air.


* * * 



Maka kalau Manusia di Dunia ini, 

Lelaki atau Perempuan suka membaca dan menganjurkan Orang lain juga membaca GIOK LEK, 

atau Buku yang ada pada-mu, 

kau berikan kepada Orang lain 

serta menyebarluaskan Kitab Suci ini. 

Atau bila melihat Orang lain sakit, 

sering membelikan obat dan memberikan bubur atau nasi, 

membimbing si lemah 

dan membantu Keluarga miskin,


* * *




Walau dahulu ia pernah berbuat salah dan berdosa, 

tapi kalau belakangan mau insyaf dan ber-tobat, 

maka Jasa dan Pahala berbuat baik itu dapat menebus dosa kesalahan-nya, 

bahkan bukan mustahil ukuran Kebaikan-nya akan melunasi hukuman yang semesti-nya ia jalani.


* * * 



Untuk ini perlu dianjurkan untuk lebih giat ber-Amal, 

mencintai Sesama-nya terutama semua Makhluk ber-jiwa, 

tidak sembarang membunuh atau menganiaya. 

Beri-lah Nasehat kepada Anak-anak jangan membunuh serangga apa pun, 

selama hidup dianjurkan untuk berbuat baik.


* * *


Saat ber-tobat dan ber-janji untuk berbuat baik yang paling tepat 

adalah Tanggal 1 Bulan 3 Penanggalan Imlek, 


tapi selanjut-nya harus ber-sumpah pantang membunuh 

dan membebaskan atau melepaskan hewan dan ikan atau burung, 

kelak setelah meninggal Arwah-nya tidak perlu masuk Neraka yang penuh siksa derita, 

tapi boleh langsung menitis Arwah-nya 

kepada Keluarga Bangsawan atau Keluarga Dermawan di Dunia.